Zona Populer – Sirkuit Mandalika kembali menjadi sorotan dunia setelah menjadi tuan rumah seri balapan MotoGP Mandalika 2025 yang digelar pada Minggu (5/10/2025). Dalam ajang penuh drama ini, bintang muda asal Spanyol, Fermin Aldeguer, berhasil merebut kemenangan perdananya di kelas premier. Hasil ini menjadi tonggak penting dalam karier sang pebalap muda yang kini mulai menantang dominasi para senior di lintasan MotoGP.
Kemenangan Aldeguer terasa begitu istimewa, bukan hanya karena ia mengalahkan dua pebalap top seperti Pedro Acosta dan Alex Marquez, tetapi juga karena balapan di Mandalika selalu menjadi ujian fisik dan mental bagi seluruh rider. Cuaca panas, grip lintasan yang berubah-ubah, serta tekanan dari ribuan penonton di tribun membuat persaingan berlangsung sengit sejak awal.
Balapan dimulai dengan penuh ketegangan ketika Marco Bezzecchi yang start dari posisi pertama tidak mampu mempertahankan keunggulan. Pedro Acosta langsung melesat ke depan dan memimpin balapan sejak tikungan pertama. Di sisi lain, Luca Marini dari tim Honda Castrol juga menunjukkan start mengesankan dan berhasil merangsek ke posisi dua.
Namun, nasib berbeda dialami oleh Marc Marquez. Pebalap Gresini Ducati itu sempat menunjukkan performa agresif dengan menyodok dari posisi sembilan ke lima besar, tetapi petaka datang di tikungan ketujuh. Marquez terjatuh setelah bersenggolan dengan Bezzecchi, membuat keduanya terseret ke gravel dan gagal melanjutkan balapan.
Insiden ini langsung menjadi sorotan paddock. Banyak yang menilai Marquez terlalu berani mengambil risiko di awal lomba, sementara Bezzecchi dianggap terlalu menutup jalur di tikungan sempit Mandalika. Kedua pebalap tersebut akhirnya harus puas menyudahi race lebih cepat dari yang diharapkan.
Baca Juga : “Pahami Kebutuhan Energi Anak untuk Tumbuh Kembang yang Optimal“
Setelah insiden di lap pertama, jalannya balapan berlangsung lebih stabil. Pedro Acosta masih memimpin dengan tempo cepat diikuti Luca Marini dan Fermin Aldeguer di posisi ketiga. Namun pada lap keenam, Aldeguer mulai menunjukkan kelasnya. Ia menyalip Marini dari sisi dalam dan langsung membidik posisi terdepan milik Acosta.
Dengan gaya membalap agresif namun terkontrol, Aldeguer berhasil merebut posisi pertama pada lap ketujuh. Aksi tersebut memicu sorak sorai penonton di Mandalika yang menyaksikan langsung dari tribun utama. Momen ini menjadi salah satu sorotan terbesar dalam MotoGP Mandalika 2025, di mana seorang pebalap muda mampu memimpin balapan di lintasan yang menuntut teknik tinggi.
Sejak itu, Aldeguer tampil tenang. Ia menjaga ritme balapnya dengan presisi, tak terpengaruh tekanan dari Acosta yang terus menempel di belakang. Dalam tiga lap berikutnya, jarak keduanya melebar hingga dua detik. Aldeguer pun semakin percaya diri untuk mengamankan posisi puncak.
Di sisi lain, nasib kurang beruntung dialami oleh pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia. Juara dunia bertahan itu kesulitan sejak awal dan sempat merosot ke posisi 16. Tekanan dari grup tengah membuatnya melakukan kesalahan hingga akhirnya terjatuh dan gagal finis.
Sementara itu, Luca Marini yang sebelumnya tampil impresif juga mengalami masalah teknis pada lap ke-16. Motornya kehilangan daya di sektor kedua sirkuit, membuatnya harus menepi dan mengakhiri harapan naik podium. Kondisi ini membuka peluang bagi Alex Marquez untuk merebut posisi ketiga, di belakang Aldeguer dan Acosta.
Balapan pun berlanjut dengan tiga besar yang stabil hingga garis finis. Fermin Aldeguer berhasil menyentuh garis akhir pertama, diikuti Pedro Acosta di posisi kedua dan Alex Marquez melengkapi podium ketiga.
Dalam wawancara pasca-balapan, Fermin Aldeguer tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Pebalap berusia 20 tahun itu menyebut kemenangan di Mandalika sebagai pencapaian paling berharga sepanjang kariernya.
“Ini luar biasa. Saya tak menyangka bisa menang di Mandalika, sirkuit yang sangat menantang. Terima kasih untuk tim Gresini Racing dan semua fans di Indonesia yang memberikan dukungan luar biasa,” ujar Aldeguer dengan senyum lebar.
Aldeguer juga menambahkan bahwa strategi menjaga ban sejak awal menjadi kunci suksesnya. Menurutnya, banyak pebalap kehilangan grip terlalu cepat akibat suhu lintasan yang tinggi. “Kami berusaha tetap tenang, menjaga ritme, dan menyerang di waktu yang tepat,” tambahnya.
Balapan ini menjadi bukti bahwa generasi muda MotoGP mulai mengambil alih panggung utama. Kemenangan Aldeguer menambah daftar panjang pebalap muda Spanyol yang sukses menaklukkan ajang kelas dunia.
Tak hanya aksi di lintasan, MotoGP Mandalika 2025 juga menjadi pesta besar bagi ribuan penggemar balap motor di Indonesia. Tribun utama dan area penonton di sekitar tikungan 10 hingga 16 dipenuhi oleh fans yang datang dari berbagai daerah.
Event ini juga disambut meriah oleh masyarakat lokal dan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat. Selain menjadi ajang olahraga, MotoGP turut memberi dampak ekonomi yang signifikan, terutama pada sektor pariwisata, perhotelan, dan UMKM di kawasan Mandalika.
Menurut panitia, jumlah penonton tahun ini meningkat hingga 15 persen dibanding musim sebelumnya. Banyak wisatawan mancanegara datang khusus untuk menyaksikan aksi para pebalap top dunia di lintasan kebanggaan Indonesia itu.