
Zona Populer – Jakarta, 6 Oktober 2025 – Penampilan Padi Reborn dan Tribute Gustiwiw menjadi sorotan besar pada hari terakhir Synchronize Fest 2025. Dua momen itu menghadirkan perpaduan antara nostalgia, emosi, dan penghormatan terhadap perjalanan panjang musik Indonesia.
Festival musik tahunan yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, ini kembali membuktikan dirinya sebagai ajang lintas generasi. Ribuan penonton memadati area panggung utama hingga malam hari untuk menyaksikan deretan musisi papan atas yang tampil menutup festival.
Suasana sore di panggung utama terasa penuh semangat ketika Padi Reborn naik ke atas panggung. Band legendaris asal Surabaya itu membuka penampilan dengan lagu “Sudahlah”, langsung disambut gemuruh tepuk tangan penonton.
Sorakan semakin keras ketika lagu “Mahadewi” dan “Seperti Kekasihku” dibawakan. Banyak penonton bernyanyi bersama, menciptakan suasana nostalgia yang mengingatkan pada masa keemasan musik Indonesia era 1990-an.
Vokalis Fadly tampil energik dan interaktif, sesekali menyapa penonton dengan candaan ringan. “Senang sekali bisa tampil di sini lagi. Synchronize Fest selalu punya energi yang luar biasa,” ujarnya.
Gitaris Piyu juga menunjukkan performa mengesankan dengan permainan solo yang apik. Panggung semakin hidup ketika efek visual dan pencahayaan menyorot seluruh area, membuat lagu “Sobat” menjadi klimaks yang penuh emosi.
Meski sudah lebih dari dua dekade berkarier, Padi Reborn tetap tampil dengan energi tinggi dan musikalitas solid. Lagu-lagu hits seperti “Demi Cinta”, “Kasih Tak Sampai”, dan “Rapuh” dibawakan dengan aransemen modern tanpa mengubah esensi klasiknya.
Penonton dari berbagai usia terlihat menikmati setiap momen. Beberapa bahkan meneteskan air mata ketika lagu “Kasih Tak Sampai” dibawakan, menandakan kuatnya ikatan emosional antara musik dan kenangan masa lalu.
Di media sosial, penampilan mereka segera menjadi viral. Tagar #PadiReborn dan #SynchronizeFest2025 ramai dibicarakan, dengan banyak komentar yang menyebut aksi mereka sebagai “nostalgia terbaik tahun ini.”
Baca Juga : “Jaga Kondisi Kesehatan Anak untuk Masa Depan yang Lebih Baik“
Usai suasana meriah dari panggung utama, malam berubah menjadi emosional ketika sesi Tribute to Gustiwiw dimulai. Acara ini digelar di District Stage untuk mengenang musisi sekaligus kreator berbakat Gusti Irwan Wibowo (Gustiwiw) yang berpulang pada pertengahan 2025.
Tribute ini menghadirkan kolaborasi dari sejumlah musisi yang pernah bersahabat dan bekerja sama dengannya. Mereka termasuk Danilla, Hindia, Kunto Aji, Pamungkas, Sal Priadi, dan Iga Massardi.
Acara dibuka oleh Adjisdoaibu dengan sentuhan humor, namun tak lama kemudian suasana berubah menjadi haru saat layar besar menampilkan perjalanan hidup dan karya Gustiwiw.
Penampilan Iga Massardi dengan lagu “Menunggu Ujung” menciptakan momen sunyi yang menyentuh hati. Pencahayaan redup dan gambar wajah Gustiwiw di layar membuat banyak penonton terdiam mengenang sosoknya.
Hindia tampil berikutnya, membawakan versi akustik “Tenang”, lagu yang ia persembahkan khusus malam itu. Ia sempat berkata, “Gusti selalu mengajarkan kita untuk jujur dalam berkarya. Malam ini, semua lagu kami untuknya.”
Sesi ditutup dengan Kunto Aji yang menyanyikan “Pilihan”. Suara penonton yang ikut bernyanyi bersama menciptakan suasana syahdu dan penuh penghormatan.
Tribute ini menjadi salah satu momen paling berkesan di Synchronize Fest 2025. Banyak yang menyebutnya sebagai bentuk cinta yang indah dari rekan-rekan musisi terhadap sosok yang telah memberikan warna besar bagi industri musik Tanah Air.
Kehadiran Padi Reborn dan Tribute Gustiwiw di hari terakhir Synchronize Fest 2025 mencerminkan dua sisi perayaan musik Indonesia: nostalgia dan penghargaan. Padi Reborn membawa kembali semangat masa lalu yang penuh kenangan, sementara Tribute to Gustiwiw menghadirkan refleksi mendalam akan makna persahabatan dan karya.
Keduanya menjadi penutup sempurna dari festival yang selalu menonjolkan keberagaman musik dan budaya. Synchronize Fest kembali membuktikan bahwa musik bukan hanya hiburan, tapi juga ruang untuk mengenang, merayakan, dan menyatukan banyak generasi.
Tahun ini, Synchronize Fest menghadirkan lebih dari 100 musisi lintas genre. Dari pop, rock, reggae, hingga indie alternatif, semua tampil di berbagai panggung besar. Festival ini juga memberi ruang bagi musisi muda untuk tampil sejajar dengan legenda musik Tanah Air.
Pihak penyelenggara mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung mencapai lebih dari 60.000 orang selama tiga hari gelaran. Angka ini menandakan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap acara musik live di Indonesia.
Selain pertunjukan musik, festival ini juga menghadirkan area kreatif seperti pasar seni, zona kuliner, dan pameran vinyl. Semua itu menambah daya tarik bagi para pengunjung dari berbagai daerah.