Zona Populer – Kabar menggembirakan datang dari Kebun Binatang Dvůr Králové di Republik Ceko. Seekor singa Barbary, salah satu subspesies singa paling langka di dunia, baru saja melahirkan empat anak sekaligus. Kelahiran ini menjadi momen penting dalam upaya pelestarian spesies yang telah dinyatakan punah di alam liar sejak pertengahan abad ke-20.
Singa Barbary (Panthera leo leo), juga dikenal sebagai singa Atlas, dulunya menghuni wilayah Afrika Utara, terutama di Pegunungan Atlas yang meliputi Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Mereka terkenal karena penampilannya yang gagah dan unik—berbadan besar dengan surai tebal yang bisa menjulur hingga ke perut dan bahu.
Namun, akibat perburuan besar-besaran, hilangnya habitat, dan konflik manusia-satwa, populasi singa Barbary di alam liar punah sekitar tahun 1940-an. Saat ini, satu-satunya individu yang tersisa berada di penangkaran, sebagian besar berasal dari garis keturunan yang pernah dimiliki oleh kerajaan Maroko.
Pada akhir Juli 2025, seekor singa betina Barbary bernama Kali melahirkan empat anak sehat di Kebun Binatang Dvůr Králové. Sang ayah, Zuberi, adalah singa jantan Barbary yang telah menjadi bagian dari program konservasi sejak beberapa tahun terakhir. Ini merupakan kelahiran kedua mereka, tetapi jumlah anak kali ini adalah yang terbanyak dalam satu kelahiran.
“Kami sangat senang dan terharu. Keempat anak singa lahir dalam kondisi sehat dan langsung menunjukkan tanda-tanda vitalitas,” ujar direktur kebun binatang, Eva Nováková, dalam konferensi pers. “Ini adalah langkah kecil namun berarti dalam melestarikan subspesies yang telah hilang dari alam.”
Kelahiran singa Barbary di penangkaran, terutama dalam jumlah lebih dari satu, adalah peristiwa langka dan penting dari sudut pandang konservasi. Saat ini, diperkirakan hanya ada kurang dari 100 individu Barbary murni di dunia, semuanya berada dalam program penangkaran atau koleksi kebun binatang yang dikontrol ketat.
Upaya pelestarian singa Barbary menghadapi tantangan besar, terutama dalam memastikan keaslian genetika spesies ini. Banyak individu di penangkaran merupakan hasil dari perkawinan silang dengan subspesies lain, sehingga garis keturunan murni menjadi sangat berharga.
Dengan adanya empat anak baru yang dilahirkan oleh pasangan yang sudah melalui proses pemetaan genetik, peluang untuk memperluas populasi yang sehat secara genetis semakin besar. Hal ini juga membuka peluang untuk mendirikan koloni semi-liar atau bahkan reintroduksi ke alam bebas di masa depan.
Singa Barbary memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan kekuasaan dan simbol kejayaan. Mereka sering ditampilkan dalam arena gladiator pada zaman Romawi dan dijadikan hewan eksotis oleh keluarga kerajaan Eropa dan Timur Tengah. Bahkan, kerajaan Maroko secara tradisional memelihara singa Barbary sebagai simbol kekuasaan.
Namun nasib mereka berubah drastis pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Perburuan besar-besaran oleh pemburu kolonial dan petani lokal yang menganggap singa sebagai ancaman membuat populasi menurun drastis. Terakhir kali singa Barbary terlihat di alam liar adalah pada tahun 1942 di Pegunungan Atlas, Maroko.
Kebun Binatang Dvůr Králové adalah salah satu dari sedikit lembaga yang terlibat dalam program konservasi internasional untuk menyelamatkan singa Barbary dari ambang kepunahan total. Program ini mencakup:
Kelahiran di Ceko adalah bukti nyata bahwa program konservasi ini membuahkan hasil.
Meski reintroduksi ke alam terdengar ideal, kenyataannya masih penuh tantangan:
Meskipun begitu, upaya ke arah reintroduksi tetap menjadi target jangka panjang yang tidak mustahil dicapai jika kerja sama global dan pendanaan memadai.
baca juga : “Manfaat Berenang untuk Anak Lebih dari Sekadar Bermain Air“
Empat anak singa Barbary yang baru lahir ini membawa harapan besar. Dalam 3–4 bulan ke depan, mereka akan mulai menunjukkan karakter individu mereka, dan jika tumbuh sehat, bisa menjadi bagian penting dari program pembiakan generasi berikutnya.
Beberapa ahli konservasi berharap bahwa pada dekade mendatang, akan ada wilayah konservasi di Afrika Utara yang disiapkan khusus untuk melepasliarkan singa Barbary—tentunya setelah berbagai evaluasi ekologi, sosial, dan politik dilakukan.
Selain itu, dengan makin tingginya kesadaran masyarakat global terhadap isu-isu konservasi, donasi dan dukungan terhadap lembaga seperti Kebun Binatang Dvůr Králové diharapkan terus meningkat.
Kisah singa Barbary ini juga menjadi pengingat bahwa konservasi bukan hanya tugas ilmuwan atau lembaga kebun binatang, tetapi tanggung jawab kita bersama. Hal-hal sederhana seperti:
…semuanya bisa berkontribusi pada masa depan spesies langka seperti singa Barbary.
Kelahiran empat anak singa Barbary di Ceko bukan sekadar kabar gembira, tapi juga simbol perlawanan terhadap kepunahan. Di tengah krisis keanekaragaman hayati global, setiap kelahiran dari spesies yang punah di alam liar menjadi harapan baru.
Kini, perhatian dunia kembali tertuju pada upaya pelestarian satwa langka. Kita semua punya peran untuk memastikan bahwa spesies megah seperti singa Barbary tidak hanya hidup dalam cerita sejarah atau gambar buku, tapi benar-benar mengaum kembali di tanah asalnya.