Zona Populer – Insiden tragis menimpa seorang remaja berusia 17 tahun di Indonesia yang mendadak lumpuh setelah menggunakan earphone saat ponselnya sedang diisi daya. Kasus ini mengejutkan publik dan memicu kekhawatiran tentang keamanan perangkat elektronik yang sehari-hari kita gunakan. Dokter pun angkat bicara, memperingatkan bahwa kebiasaan sepele ini ternyata bisa berdampak fatal.
Remaja bernama Rizky (bukan nama sebenarnya), awalnya dalam kondisi sehat. Malam itu, seperti biasanya, ia menggunakan earphone untuk mendengarkan musik sambil mengisi daya ponselnya. Tak ada yang tampak mencurigakan—hingga beberapa menit kemudian, ia tiba-tiba terjatuh dan tidak mampu menggerakkan tubuh bagian bawahnya.
Orang tua Rizky yang panik langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan intensif, dokter menyatakan bahwa Rizky mengalami cedera saraf serius yang menyebabkan kelumpuhan. Sumber awal cedera ini diduga kuat berasal dari arus listrik yang menjalar melalui earphone saat ponsel di-charge.
Menurut penjelasan dr. Andika Prasetya, Sp. S, seorang spesialis neurologi, kasus seperti ini memang tidak umum, tetapi bukan mustahil terjadi. Ia menjelaskan bahwa penggunaan earphone saat ponsel diisi daya dapat meningkatkan risiko kejutan listrik terutama jika:
Dalam kasus Rizky, dugaan kuatnya adalah arus pendek (short circuit) pada adapter yang mengalir melalui kabel charger ke earphone, lalu menjalar ke tubuh dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf tulang belakang.
“Biasanya arusnya kecil dan tidak berbahaya, tapi jika terjadi lonjakan, efeknya bisa parah—mulai dari kejang, luka bakar, hingga kelumpuhan seperti ini,” jelas dr. Andika.
Meski jarang diberitakan, kasus serupa telah terjadi di berbagai negara. Di Thailand tahun 2021, seorang remaja ditemukan meninggal dengan earphone masih menempel di telinganya saat ponselnya sedang di-charge. Di India, seorang wanita mengalami luka bakar serius di telinga akibat arus listrik dari earphone.
Menurut data dari International Journal of Electrical Safety, setidaknya 73 kasus cedera akibat earphone yang digunakan saat charging terjadi selama lima tahun terakhir, dengan 11 di antaranya berujung kematian.
Ini membuktikan bahwa kebiasaan menggunakan earphone saat charging bukan hanya tidak aman, tapi juga bisa berakibat fatal.
Remaja, terutama generasi Gen Z, sangat tergantung pada gadget. Mereka sering menggunakan ponsel untuk mendengarkan musik, menonton video, hingga bermain game sambil mengisi daya. Tanpa disadari, kebiasaan multitasking ini meningkatkan paparan terhadap potensi bahaya listrik.
Faktor lain yang memperburuk risiko:
Menurut dr. Andika, “Remaja sering tidak merasakan gejala awal karena terlalu fokus atau sudah terbiasa. Padahal tubuh sebenarnya sudah memberi sinyal bahaya.”
baca juga : “Grock Jadi Raksasa Menghancurkan di Season 37: Skill Revamp yang Bikin Tank Ketar-ketir!“
Ir. Yudi Kurniawan, pakar kelistrikan dan teknologi konsumen, menjelaskan bahwa arus bocor bisa terjadi bahkan pada perangkat elektronik bertegangan rendah seperti ponsel, apalagi jika kualitas komponennya buruk.
“Komponen seperti kabel, charger, dan earphone KW atau yang sudah rusak adalah pintu masuk bagi arus listrik untuk menyebar ke tempat yang tidak semestinya,” ujarnya.
Ia juga menyarankan untuk menghindari penggunaan perangkat audio berkabel saat charging, karena kabel bisa bertindak sebagai penghantar sempurna arus listrik yang bocor.
Agar kejadian serupa tidak terulang, berikut beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan para ahli:
Banyak orang mungkin menganggap ini sebagai kasus “kebetulan” atau hal yang terlalu langka untuk dikhawatirkan. Namun dunia medis menegaskan bahwa bahaya sengatan listrik dari perangkat elektronik bukan sekadar mitos.
dr. Andika mengingatkan: “Sama seperti Anda tidak boleh menggunakan hair dryer di kamar mandi karena bisa tersengat air, Anda juga sebaiknya tidak menggunakan earphone berkabel saat ponsel diisi daya—karena sumber listrik bisa menghantarkan bahaya ke tubuh Anda.”
Ia menambahkan bahwa kerusakan saraf akibat listrik bisa bersifat permanen, dan pengobatannya sangat sulit. Dalam beberapa kasus, korban harus menjalani rehabilitasi selama bertahun-tahun.
Kasus Rizky bukan hanya kisah duka satu keluarga, tapi juga peringatan keras bagi masyarakat luas, terutama orang tua dan remaja. Kesadaran akan bahaya kecil dari aktivitas harian yang terlihat sepele bisa menyelamatkan nyawa.
Gadget memang penting dalam kehidupan modern, tapi penggunaan yang sembrono dan kurang waspada bisa berujung petaka. Edukasi tentang keamanan perangkat elektronik harus menjadi bagian dari literasi digital sejak dini.