Zona Populer – 11 Tahun Jadi Ikon Aura bukan sekadar kalimat viral. Ini adalah fakta luar biasa dari seorang bocah asal Riau yang berhasil mencuri perhatian dunia balap motor. Di usia yang baru menginjak 11 tahun, aksi spektakulernya di lintasan lokal membuat dunia maya geger—termasuk Marc Marquez, pembalap legendaris MotoGP, yang ikut memberi respon mengejutkan.
Fenomena ini bukan hanya membanggakan, tapi juga membuka mata banyak orang tentang potensi besar yang tersembunyi di daerah-daerah Indonesia. Sosok bocah ini, yang akrab dipanggil Raihan, tiba-tiba jadi ikon baru dalam dunia balap anak.
Raihan Yudhistira adalah anak asli Pekanbaru yang sejak usia 4 tahun sudah akrab dengan dunia otomotif. Ia tumbuh di lingkungan yang dekat dengan komunitas motor trail lokal, terutama klub balap bernama Aura MX Club. Klub ini dikenal aktif melatih pembalap usia dini dengan jalur latihan sendiri di pinggiran kota.
Sejak kecil, Raihan sudah menunjukkan kemampuan luar biasa. Ia bisa menyeimbangkan motor trail mini dengan teknik yang tidak biasa untuk anak seusianya. Setiap akhir pekan, ia menghabiskan waktu latihan dengan ayahnya, yang juga mantan pembalap lokal.
Namun siapa sangka, aksi biasa di lintasan tanah akhirnya menjadi luar biasa setelah direkam oleh penonton dan diunggah ke TikTok. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Raihan tampak mendahului lima rider lain secara presisi dan cepat di jalur sempit. Reaksi netizen pun meledak.
Video Raihan viral secara instan, ditonton jutaan kali hanya dalam beberapa jam. Tagar #BocahAura dan #PacuJalurRiau mulai meramaikan lini masa. Namun yang paling mengejutkan adalah ketika akun resmi Marc Marquez menyukai dan mengomentari video tersebut.
Komentarnya singkat tapi padat:
“This kid’s got raw talent. Amazing move!”
Unggahan itu membuat netizen Indonesia heboh. Banyak yang tidak percaya bahwa seorang bocah dari daerah bisa menarik perhatian pembalap MotoGP sekelas Marquez.
Inilah awal dari fenomena yang disebut netizen sebagai “Disontak Marquez”—istilah lokal yang merujuk pada momen ketika seseorang yang tidak dikenal tiba-tiba mendapat spotlight dari figur besar secara tak terduga.
Kata kunci 11 Tahun Jadi Ikon Aura menjadi julukan yang melekat pada Raihan karena dua hal: umur mudanya dan afiliasinya dengan Aura MX Club. Klub ini telah mengorbitkan beberapa pembalap muda lokal, tapi Raihan adalah bintang paling terang sejauh ini.
Tidak hanya dalam hal kemampuan, Raihan juga dianggap membawa “aura” positif bagi dunia balap anak-anak. Ia menunjukkan bahwa dengan dukungan keluarga, komunitas, dan pelatih yang tepat, anak-anak dari mana pun bisa bersaing secara global.
Pelatih Raihan, Coach Ardi, mengatakan bahwa bocah ini punya bakat alami:
“Dia punya keseimbangan dan insting yang langka. Biasanya anak seusia dia sulit menjaga ritme saat menikung, tapi Raihan bisa melakukannya tanpa disuruh ulang.”
Hal ini terbukti ketika ia meraih juara umum dalam ajang “Mini MX Riau Open 2025”, mengalahkan peserta dari Sumatera Barat, Jambi, dan bahkan pembalap tamu dari Malaysia.
baca juga : “7 Hal Dasar dalam Kids Care yang Wajib Diketahui Orang Tua“
Aksi Raihan yang viral bukan hanya menarik perhatian publik, tapi juga membuka jalan untuk pembinaan talenta muda di bidang balap motor. Banyak daerah mulai menggelar ajang serupa, seperti Kejuaraan Mini Trail Anak di Kalimantan dan Festival Motocross Remaja di NTB.
Bahkan, federasi balap nasional mulai melirik potensi format baru untuk menciptakan liga balap anak usia dini secara terstruktur. Hal ini tentunya berkat viralnya Raihan yang telah menjadi sorotan nasional.
Beberapa sponsor seperti produsen perlengkapan motor dan apparel anak-anak juga mulai memberikan dukungan. Mereka melihat potensi besar di segmen ini, terutama untuk menjangkau audiens muda yang selama ini belum terlalu tergarap.
Meski masih sangat muda, Raihan kini menjadi kandidat untuk masuk ke program pelatihan internasional seperti Red Bull Rookies Cup atau Asia Talent Cup. Keduanya adalah jalur masuk bagi pembalap muda menuju MotoGP.
Aura MX Club tengah mempersiapkan Raihan secara profesional. Mereka bahkan sedang menjajaki kerja sama dengan akademi balap di Spanyol agar Raihan bisa belajar langsung dari para mentor berpengalaman Eropa.
Dalam salah satu wawancara televisi lokal, Raihan mengatakan:
“Aku pengin bisa balap di luar negeri. Tapi yang paling penting, aku pengin adik-adik lain di kampung juga bisa punya jalur seperti aku.”
Kalimat itu menyentuh banyak hati. Seorang anak kecil yang sudah berpikir besar, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk anak-anak lain.
Meski sudah terkenal, Raihan tetap mengikuti rutinitas hariannya. Ia tetap sekolah seperti biasa di SD Negeri 15 Rumbai, tetap latihan di sore hari, dan tetap dijaga ketat oleh kedua orang tuanya.
Aura MX Club pun memastikan bahwa popularitas tidak akan membuat Raihan kehilangan arah. Mereka menekankan pentingnya pendidikan formal dan karakter disiplin sebagai fondasi utama pembalap profesional.
Raihan juga sempat mendapat penghargaan dari Gubernur Riau sebagai “Ikon Muda Inspiratif 2025”. Dalam acara penghargaan itu, ia menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah mendukung dan tetap berjanji akan terus belajar dan berlatih lebih keras.