
Zona Populer – Dukungan resmi China Dukung Indonesia dalam agenda diplomasi royalti global menjadi sorotan besar di kawasan Asia. Momen ini tidak hanya mencerminkan hubungan erat kedua negara, tetapi juga menandai perubahan besar dalam pengelolaan hak cipta di era digital. Bagi Indonesia, langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperjuangkan sistem royalti yang lebih adil bagi para pencipta, musisi, seniman digital, hingga konten kreator yang karyanya tersebar ke seluruh penjuru dunia melalui internet dan platform streaming.
Dunia kreatif saat ini berkembang dengan cepat. Musik, film, karya seni, tulisan, hingga konten hiburan dapat diakses secara global dalam hitungan detik melalui platform digital. Namun, kemudahan akses tidak selalu diikuti oleh sistem pembagian royalti yang adil. Banyak kreator Indonesia yang karyanya viral, tetapi pendapatan mereka jauh dari kata sebanding dengan konsumsi karya tersebut.
Karena itu, Indonesia mengajukan proposal tata kelola royalti global agar pembagian pendapatan digital menjadi jelas, transparan, dan berlandaskan keadilan. Proposal ini akan dibahas dalam forum internasional bersama World Intellectual Property Organization (WIPO).
Dan di sinilah dukungan China menjadi sangat strategis.
Pertemuan berlangsung dalam forum tingkat tinggi China-ASEAN Heads of Intellectual Property Offices Meeting di Xi’an, China. Di forum tersebut, Menteri Hukum dan HAM Indonesia, Supratman Andi Agtas, menyampaikan urgensi global mengenai pentingnya aturan pembagian royalti digital yang tidak merugikan negara berkembang dan kreator lokal.
China kemudian menyatakan dukungan terhadap proposal tersebut. Dukungan ini dianggap sebagai langkah penting karena China adalah salah satu pemain utama dalam industri kreatif digital global. Dengan dukungan negara sebesar China, resonansi diplomasi Indonesia meningkat secara signifikan.
Proposal Indonesia menawarkan tiga poin utama:
Royalti digital perlu mengikuti aturan internasional yang tegas dan tidak berpihak pada negara maju atau perusahaan multinasional.
Pembagian royalti harus berdasarkan jumlah konsumsi dan bukan berdasarkan dominasi pasar platform.
Lembaga pengelola royalti antarnegara perlu bekerja secara transparan dan terhubung.
Artinya:
Kreator yang karyanya diputar, ditonton, digunakan, diperbanyak, atau di-streaming akan menerima hak yang lebih proporsional.
Bukan sekadar hubungan kerja sama politik—dukungan ini memiliki dampak langsung:
| Dampak | Penjelasan |
|---|---|
| Penguatan posisi Indonesia di WIPO | Indonesia mendapat daya tawar lebih tinggi dalam pembahasan aturan global. |
| Mendorong negara ASEAN lain bergabung | China sebagai kekuatan regional dapat memengaruhi negara tetangga untuk ikut menyepakati proposal. |
| Percepatan adopsi sistem royalti digital yang adil | Semakin banyak negara mendukung, semakin cepat perubahan kebijakan global terjadi. |
Keberhasilan diplomasi ini juga mempertegas bahwa Indonesia bukan lagi pengikut kebijakan internasional, tetapi menjadi penggagas perubahan.
Industri kreatif di Indonesia sedang tumbuh pesat. Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa sektor ini berkontribusi signifikan terhadap PDB nasional. Dari musik, animasi, film, fashion, seni, game, hingga digital content, Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar.
Namun, tanpa sistem royalti digital global yang adil, kreator lokal sering menjadi pihak yang kalah dalam pembagian hasil. Di sinilah letak urgensi dari proposal tersebut.
Dengan dukungan China, peluang penerapan sistem global yang lebih adil semakin terbuka.
Dukungan ini juga menunjukkan arah hubungan bilateral yang semakin kuat. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dan China meningkatkan kerja sama di berbagai sektor: perdagangan, pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan teknologi digital.
Kini, kolaborasi merambah ranah hak cipta, budaya, dan kreativitas.
Ini bukan hanya diplomasi politik, tetapi diplomasi peradaban dan nilai.
Di beberapa bagian isi pertemuan, disebutkan kembali bahwa China Dukung Indonesia karena kesamaan pandangan tentang masa depan industri kreatif digital global.
Kreativitas adalah aset ekonomi baru dunia. Dan dunia membutuhkan sistem yang melindungi kreator, bukan hanya perusahaan besar. Karena itulah dukungan China terhadap Indonesia memiliki nilai moral dan politik yang kuat.
Ini adalah langkah menuju: