Zona Populer – Pasangan aktor dan aktris populer, Adipati & Mawar, kembali beradu akting dalam film terbaru berjudul “What’s Up with Secretary Kim”. Film produksi Falcon Pictures ini merupakan adaptasi dari drama Korea terkenal What’s Wrong with Secretary Kim, yang sukses besar di Asia. Versi Indonesia ini akan tayang pada 8 November 2025 di platform Vidio dan sudah mencuri perhatian penggemar sejak pengumumannya.
Film What’s Up with Secretary Kim disutradarai oleh Rako Prijanto, sementara naskahnya digarap oleh Alim Sudio. Mereka berdua dikenal sebagai duo kreatif di balik berbagai film drama hits di Indonesia.
Berbeda dengan versi aslinya yang berupa serial televisi panjang, adaptasi ini dikemas menjadi film berdurasi sekitar dua jam dengan gaya penceritaan yang lebih cepat dan padat.
Cerita berpusat pada Rendra Prakasa (Adipati Dolken), seorang wakil presiden perusahaan besar bernama Jambudwipa Group. Ia digambarkan sebagai sosok pekerja keras, tegas, dan sedikit arogan. Selama sembilan tahun, ia dibantu oleh Kimberley “Kim” Laksono (Mawar De Jongh), sekretaris pribadi yang cekatan, profesional, sekaligus menjadi sosok penting di balik kesuksesan sang bos.
Segalanya berubah saat Kim tiba-tiba memutuskan untuk mengundurkan diri. Keputusan ini membuat Rendra mulai menyadari bahwa ia menyimpan perasaan yang lebih dalam dari sekadar hubungan kerja.
Konflik mulai muncul ketika Rendra berusaha keras membujuk Kim untuk tetap tinggal di perusahaan. Ia menggunakan berbagai cara, mulai dari bujukan lembut hingga sikap dingin khasnya. Namun situasi semakin rumit ketika muncul sosok Willy (Dimas Beck), kakak Rendra, yang memiliki masa lalu misterius dengan Kim.
Kisah segitiga cinta ini menjadi inti dari konflik emosional yang kuat. Penonton akan diajak menyaksikan pergulatan perasaan antara cinta, kesetiaan, dan luka masa lalu. Versi Indonesia menambahkan unsur budaya lokal dan nilai keluarga agar kisahnya terasa lebih dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Menurut Rako Prijanto, film ini bukan hanya soal romansa, tetapi juga tentang bagaimana seseorang menemukan arti kejujuran dalam hubungan profesional dan personal.
Keterlibatan Adipati & Mawar menjadi daya tarik utama film ini. Keduanya sudah dikenal memiliki chemistry kuat sejak bermain bersama di film Dear Nathan dan Teman Tapi Menikah 2. Kehadiran mereka kembali di layar lebar disambut antusias oleh para penggemar.
Adipati Dolken mengaku karakter Rendra memberinya tantangan baru. Ia harus menampilkan sisi tegas sekaligus rapuh dari seorang pria sukses yang sulit mengungkapkan perasaan. Sementara Mawar De Jongh mengatakan bahwa karakter Kim membuatnya belajar menjadi perempuan yang kuat, mandiri, namun tetap berhati lembut.
Chemistry alami keduanya disebut menjadi alasan utama Falcon Pictures memilih mereka kembali dalam satu proyek. Dalam berbagai wawancara media seperti Suara.com dan Kapanlagi.com, Adipati & Mawar juga menegaskan bahwa film ini punya kedalaman emosional yang berbeda dari proyek mereka sebelumnya.
Film ini menampilkan visual yang modern dan mewah. Latar kantor Rendra dibuat dengan desain futuristik, menggambarkan dunia korporat yang kompetitif. Warna-warna hangat mendominasi tone film, menghadirkan kesan romantis dan lembut.
Musik latar dikomposisi oleh Andi Rianto, menghadirkan alunan orkestra yang menyatu dengan momen-momen emosional. Lagu tema utama bahkan dinyanyikan langsung oleh Mawar De Jongh, menambah keintiman antara cerita dan suasana film.
Setiap detail sinematografi dibuat hati-hati agar mampu menonjolkan ekspresi wajah dan emosi para pemain. Ini menjadi kekuatan utama film yang ingin menonjolkan romansa tanpa harus berlebihan dalam dialog.
Sejak trailer dan foto-foto promosi dirilis di media sosial, respons penonton sangat positif. Tagar #WhatsUpWithSecretaryKimID sempat viral di X (Twitter) dan Instagram. Banyak penggemar menilai bahwa pasangan Adipati & Mawar cocok dengan karakter utama karena mampu menampilkan keseimbangan antara profesionalisme dan romansa.
Beberapa media hiburan seperti MerahPutih.com dan IDN Times juga menyoroti film ini sebagai salah satu adaptasi Korea paling menjanjikan di Indonesia. Mereka memuji keberanian Falcon Pictures yang terus menghadirkan karya adaptasi dengan kualitas visual tinggi.
Namun, ada pula harapan agar film ini tidak sekadar menjadi tiruan, melainkan memberi warna baru yang khas Indonesia. Produser Falcon Pictures menjelaskan bahwa film ini dibuat untuk “menerjemahkan, bukan menyalin”, dan menghadirkan rasa lokal dalam cerita universal tentang cinta di tempat kerja.
Film What’s Up with Secretary Kim menjadi langkah penting dalam perkembangan industri film Indonesia. Adaptasi ini membuktikan bahwa karya internasional bisa diterjemahkan secara kreatif ke konteks lokal tanpa kehilangan daya tarik aslinya.
Dengan dukungan pemain berbakat seperti Adipati & Mawar, kualitas sinematografi tinggi, serta penulisan naskah yang matang, film ini diharapkan membuka peluang baru bagi proyek adaptasi lainnya.
Lebih dari sekadar kisah cinta, film ini juga mengajak penonton untuk memahami makna kerja keras, kejujuran, dan keberanian mengungkapkan perasaan. Semua elemen tersebut dikemas dengan ringan namun penuh emosi, membuatnya relevan bagi generasi muda Indonesia.